Indonesiamerupakan negara yang kaya akan jenis sumber daya alam dan mineral, namun belum kaya secara sumberdaya manusia meskipun memiliki [] ProgrammableLogic Controller pertama kali dikembangkan oleh General Motor tahun 1968. Menurut IEC 1131 part 1, pengertian PLC adalah “PLC merupakan sistem elektronik yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory untuk internal storage yang berorientasi kepada user, untuk melakukan fungsi khusus seperti logic, sequencing, timing, PLC dirancang untuk berada di lingkungan industri yang mungkin banyak debu, panas, guncangan, dan sebagainya. • PLC harus dapat dioperasikan serta dirawat dengan mudah oleh teknisi pabrik. • PLC sebagian besar tidak dilengkapi dengan monitor, tetapi dilengkapi dengan peripheral port yang berfungsi untuk memasukkan program sekaligus Biasanyapiranti ini terdapat dalam modul analog yang diproduksi pabrik pembuat PLC. Sinyal analog yang biasanya digunakan dalam PLC mengikuti standar industri, yaitu arus 4 – 20 mA untuk tegangan input digital bermacam- macam mulai dari 5 V DC, 12 V DC atau 24 V DC, sedangkan terminal output dapat berupa relay PLCjuga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus . Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan PLCdapat menangani jumlah masukan dan keluaran yang banyak serta range tegangan yang luas. GAMBAR 1.1 contoh aplikasi PLC di industri yang meliputi central control yang memonitor dan mengendalikan PLC yang bekerja melakukan kontrol pada beberapa device yang lain. Sementara itu perbandingan antara wired logic dengan PLC dapat dilihat pada Tabel Nah untuk bagian awal, kami akan memberikanmu beberapa contoh proposal dari berbagai macam jenis. Simak sampai habis yah! 100+ Contoh Proposal Kegiatan, Penelitian, Usaha, Pengajuan Dana, Skripsi, Kegiatan Sekolah, Usaha Makanan, Bisnis, Singkat & Pameran. 1. Contoh Proposal Kegiatan. 2. Contoh Proposal Penelitian. 3. DicksonKho Komponen Elektronika. Pengertian Sensor dan Jenis-jenis Sensor – Di dunia ini, kita dapat menjumpai banyak sensor di sekitar kita. Di kehidupan sehari-hari, banyak sekali kegiatan otomatisasi yang dapat kita temukan dan tentunya semua alat tersebut pasti dilengkapi sebuah perangkat yang kita sebut sebagai Sensor ini. . Dalam era globalisasi saat ini efisiensi menjadi tuntutan disegala bidang usaha sebagai salah satu kunci sukses dalam persaingan industri. Programmable Logic Control PLC adalah suatu peralatan elektronik yang dioperasikan secara digital. Didalamnya terdapat memori untuk menyimpan instruksi–instruksi dan melaksanakan fungsi khusus seperti logika, sekuensial, timer, counter dan aritmatika untuk kontrol mesin dan proses. Programmable Logic Control PLC adalah tipe sistem kontrol yang memiliki input device yang disebut sensor, kontroller serta output device. Terdapat tiga bagian utama yang menyusun PLC, yaitu central processing unit CPU, input/output, dan programing device. Dalam artikel ini metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur atau kajian pustaka. Berdasarkan hasil yang diperolah dari literatur, dapat disimpulkan bahwa ladder diagram dapat digunakan sebagai metode solusi permasalahan untuk meningkatkan efisiensi produksi dalam industri. Kata kunci PLC, Industri, Solusi Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free KAJIAN PUSTAKA PEMANFAATAN PLC DALAM DUNIA INDUSTRI Disusun Oleh I GEDE SUPUTRA WIDHARMA I Komang Rudita Natih 035 I Gede Jaka Krisna Aditya 047 Ni Komang Adinda Swantari 083 I Gede Sindu Yoga Artawan 031 I Dewa Made Dwi Cahya Santika 019 Putu Bagus Galih Dharma Putra 123 POLITEKNIK NEGERI BALI 2021 BAB I PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Pengertian Programmable Logic Controllers PLC adalah komputer elektronik yang mudah digunakan user friendly yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam . Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel 1982 adalah “sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital maupun analog .” NEMA The National electrical Manufacturers Association mendefinisikan PLC sebagai piranti elektronika digital yang menggunakan memori yang bisa diprogram sebagai penyimpan internal dari sekumpulan instruksi dengan mengimplementasikan fungsi-fungsi tertentu, seperti logika, sekuensial, pewaktuan, perhitungan, dan aritmetika, untuk mengendalikan berbagai jenis mesin ataupun proses melalui modul I/O digital dan atau analog. PLC merupakan sistem yang dapat memanipulasi, mengeksekusi, dan atau memonitor keadaan proses pada laju yang amat cepat, dengan dasar data yang bisa diprogram dalam sistem berbasis mikroprosesor integral. PLC menerima masukan dan menghasilkan keluaran sinyal-sinyal listrik untuk mengendalikan suatu sistem. Dengan demikian besaran-besaran fisika dan kimia yang dikendalikan, sebelum diolah oleh PLC, akan diubah menjadi sinyal listrik baik analog maupun digital yang merupakan data dasarnya.. Karakter proses yang dikendalikan oleh PLC sendiri merupakan proses yang sifatnya bertahap, yakni proses itu berjalan urut untuk mencapai kondisi akhir yang diharapkan. Dengan kata lain proses itu terdiri beberapa subproses, dimana subproses tertentu berjalan sesudah subproses sebelumnya terjadi. Istilah umum yang digunakan untuk proses yang berwatak demikian ialah proses sekuensial sequential process. Sebagai perbandingan, sistem kontrol yang populer selain PLC, misalnya Distributed Control System DCS, mampu menangani proses-proses yang bersifat sekuensial dan juga kontinyu continuous process serta mencakup loop kendali yang relatif banyak. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic ALU, yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut 1. Sekuensial Control PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan sekuensial, disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol misalnya nilai sudah melebihi batas atau menampilkan pesan tersebut pada operator. Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC Computerized Numerical Control. Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. Cikal Bakal PLC PLC diperkenalkan pertama kali oleh Madicon pada tahun 1969 sekarang sebagian dari gold electronics for general motors hydramatic division. Kemudian beberapa perusahaan seperti Allen Bradly, General electric, GEC, Siemens dan Westinghouse yang memproduksinya dengan harga standart dan dengan kemampuan tinggi. Pemasaran PLC dengan harga rendah didominasi oleh perusahaan – perusahaan dari Jepang seperti Mitsubishi, Omron, Toshiba. PLC mempunyai kelebihan diantaranya ♦ Mudah pemrograman atau program kendali dari waktu penghentian sistem dari operasi normal yang minimal ♦ Mudah perawatan misalnya bersifat modul atau pengecekan kerusakan sistem secara otomatis ♦ Hemat pemakaian energi listrik serta tempat atau ruang yang sedikit dibandingkan pengunaan relay – relay mekanik ♦ Mempunyai memori yang bisa diperbesar kapasitasnya Kriteria – kriteria tersebut menarik perhatian beberapa produsen peralatan kontrol sehingga melahirkan generasi pertama PLC. PLC pertama tersebut memenuhi pengurangan pemakaian ruang dan tenaga listrik serta mempunyai sistem pengecekan sendiri kalau terjadi kerusakan. BAB II PEMROGRAMAN PLC Dasar Pemrograman PLC Pemprograman dalam Programmable Logic Controllers PLC dapat kita lakukan secara offline maupun online sehingga kita dapat memasukkan program ke dalam Programmable Logic Controllers PLC tanpa mengganggu proses yang sedang berlangsung. Dalam teknik pemprograman ini terdapat beberapa cara untuk memasukkan program ke dalam Programmable Logic Controllers PLC yaitu Diagram diagram tangga. Pemrograman berbasis logika relai, cocok digunakan untuk persoalan-persoalan control diskrit yang kondisi input outputnya hanya memiliki dua kondisi ON dan OFF, seperti pada system control konveyor, lift, dan motor-motor industri. Block Diagram FBD Pemrograman berbasis aliran data secara grafis. Banyak digunakan untuk tujuan control proses yang melibatkan perhitungan-perhitungan kompleks dan akuisisi data analog. List Daftar instruksi Pemrograman dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level rendah mnemonic code, statemen list/STL, seperti LD, AND, OR, NOT, STR, dan sebagainya. Function Chart SFC Pemrograman dengan metode diagram fungsi sejuensial, metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang banyak melibatkan langkah-langkah rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan kendaraan, batch control, dan sebagainya. Text Tek terstruktur Pemrograman ini menggunakan statemen-statemen yang umum dijumpai pada bahasa tingkat tinggi high level programming seperti If/Then, Do/while, Case, For/next, dan sebagainya. Dalam aplikasinya model ini cocok digunakan untuk perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks, pemrosesan table, dan data, serta fungsi-fungsi control yang memerlukan algoritme khusus. Programmable Logic Controllers PLC merupakan perangkat elektronik yang berdasarkan rangkaian logika sehingga dalam pemprogramannya menggunakan dasar-dasar teknik digital, termasuk dalam penyederhanaan programnya. Kita dapat menggunakan metode aljabar, diagram dan tabelaris. Untuk memprogram sebuah Programmable Logic Controllers PLC terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang organisasi dari memorinya. Ilustrasi dari organisasi memori adalah sebagai peta memori memori map, yang space–nya terdiri dari kategori User Program dan Data table. User Program adalah dimana program logic ladder dimasukkan dan disimpan yang berupa instruksi–instruksi dalam format logic ladder. Setiap instruksi memerlukan satu word di dalam memori. Data tabel dibagi menjadi dua kategori, yaitu Status data dan number atau codes. Status adalah informasi ON/OFF yang dipresentasikan sebagai “I” dan “O”, Sedangkan informasi number atau code dipresentasikan sebagai grup dari bit yang disimpan dalam byte atau word location. Data tabel dibagi menjadi tiga seksi. Ladder Diagram dan Mnemonic Code Untuk memudahkan dalam menulis dan memasukkan program pada Programmable Logic Controllers PLC maka di butuhkan beberapa tahap dasar. Ladder diagram dari suatu program dibuat terlebih dahulu untuk memudahkan dalam penyusunan mnemonic code. Program bentuk mnemonic code dapat langsung dimasukkan ke CPU melalui program console. Ladder diagram terdiri dari suatu garis memanjang ke bawah dari sisi kiri dengan cabang–cabangnya menuju ke arah kanan. Garis memanjang ke bawah di sisi kiri disebut dengan busbar. Sedangkan cabang–cabangnya disebut dengan garis instruksi. Sepanjang garis instruksi ditempatkan kondisi–kondisi yang memimpin instruksi lain pada sisi kanan berikutnya. Kombinasi logic dari kondisi–kondisi ini menentukan kapan dan bagaimana instruksi pada sisi kanan dijalankan. Aturan pemrograman dengan mempergunakan ladder logic diagram dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Dua garis vertikal pada sheet = media untuk meletakkan komponen rangkaian melambangkan daya. Di antara kedua garis tersebut komponen-komponen rangkaian dihubungkan sesuai dengan rancangan. 2. Masing-masing baris ladder baca rung mendefinisikan suatu operasi dalam proses kendali. 3. Masing-masing baris ladder wajib untuk dimulai dengan menempatkan sebuah input atau sejumlah input dan harus diakhiri dengan menempatkan sebuah output. 4. Perancangan ladder dengan menyesuaikan pada keadaan normal default perangkat listrik. 5. Suatu perangkat tertentu dapat digambarkan dengan menggunakan lebih dari satu buah baris/ rung. 6. Komponen-komponen input maupun output didefinisikan dengan menggunakan pengalamatan. Alamat tersebut merupakan indikasi dari lokasi komponen input maupun output dalam memori Programmable Logic Controllers PLC. Notasi masing-masing produk PLC berbeda-beda bergantung pada vendor yang memproduksinya. 7. Suatu keadaan komponen output dapat dipanggil sebagai keadaan komponen input dengan memanggil alamat komponen output yang diinginkan pada komponen input. 8. Pembacaan diagram dimulai dari kiri ke kana dan dari atas ke bawah seperti ditunjukkan pada gambar berikut Gambar Arah baca ladder logic diagram PLC Normally Open NO dan Normally Close NC Masing–masing kondisi dalam ladder diagram adalah ON/OFF, bergantung pada operand bit yang telah ditentukan. Normally Open adalah kondisi dimana suatu operasi akan berjalan jika operand bit ON. Jika operand bit OFF maka operasi tersebut berhenti. Normally Close adalah kondisi dimana suatu operasi akan berjalan jika operasi bit OFF, jika operand bit ON maka akan berhenti. Gambar menunjukan instruksi 1 akan berjalan jika IR 00000 ON, dan instruksi 2 akan berjalan jika IR 00001 OFF. Gambar Kondisi NO dan NC Instruksi Umum Instruksi umum adalah instruksi dasar dan sering digunakan dalam mengontrol peralatan dengan Programmable Logic Controllers PLC. a. Load dan Load Not Kondisi awal dari suatu ladder diagram selalu berhubungan dengan instruksi LD dan LD NOT, ditunjukkan oleh gambar Gambar Ladder Diagram Instruksi LD dan LD Not Tabel merupakan mnemonic code dari ladder diagram pada gambar dimana pada instruksi LD, kondisi eksekusi ON jika IR 0000 ON. Pada instruksi LD Not Kondisi eksekusi ON jika IR 00001 OFF. Tabel Mnemonic Code Instruksi LD dan LD Not b. AND dan AND NOT Jika ada dua atau lebih kontak yang tersusun seri pada suatu garis instruksi, maka instruksi pada kontak pertama adalah LD atau LD NOT dan kontak berikutnya adalah AND atau AND NOT. Gambar Ladder Diagram Instruksi AND dan AND Not Table merupakan mnemonic code dari ladder diagram pada gambar Instruksi jika seluruh kontak berada pada kondisi ON, yaitu ketika IR 00000 ON, IR 00000 ON, IR 00001 OFF dan IR 00002 ON. Table Mnemonic Code Instruksi AND dan AND Not c. OR dan OR NOT Jika ada dua atau lebih kontak yang tersusun secara pararel pada suatu garis instruksi, maka instruksi pada kontak pertama adalah LD atau LD NOT dan pada kontak berikutnya adalah OR atau OR NOT. Gambar Ladder Diagram Instruksi OR dan OR Not Tabel adalah mnemonic code dari ladder diagram pada gambar instruksi akan ON jika salah satu dari ketiga operand dalam kondisi ON, yaitu ketika IR 00000 OFF atau IR00001 OFF atau IR 00002 ON. Table Mnemonic Code Instruksi OR dan OR NOT Pada tabel diatas instruksi ON akan terus jika kontak 00001 tetap dipertahankan dalam kondisi OFF dan instruksi akan biasa di-ON dan di-OFF kan dengan salah satu dari kedua operand 00000 dan 00001, dengan syarat kondisi dari kontak 00001 harus ON yaitu ketika IR 00000 atau IR 00002 bekerja. d. Kombinasi AND dan OR instruksi Ketika instruksi AND dan OR digunakan pada suatu ladder diagram yang lengkap seperti yang terlihat pada gambar maka Mnemonic code instruks-instruksi tersebut adalah seperti tabel dibawah ini. Gambar Ladder Diagram Instruksi Kombinasi AND dan OR Table Mnemonic Code Instruksi Kombinasi AND dan OR e. OUT dan OUT Not Hasil output dapat dikombinasi sacara langsung dengan kondisi yang dieksekusi sebelumnya dengan instruksi OUT dan OUT NOT. Dengan OUT instruksi, operand bit akan ON selama kondisi eksekusi ON dan OFF selama kondisi eksekusi OFF. Pada OUT NOT instruksi, operand bit akan ON selama kondisi eksekusi OFF dan OFF selama kondisi eksekusi ON. Gambar Ladder Diagram Instruksi OUT dan OUT Not Tabel menunjukkan mnemonic code dari ladder diagram pada gambar . IR 10000 akan ON selama IR 00000 ON dan IR 00001 ON. Output IR 10001 akan ON selama kondisi dari IR 00002 OFF, dan sebaliknya akan OFF jika IR 00002 ON. Tabel Mnemonic Code Instruksi OUT dan OUT Not f. Instruksi END Instruksi terakhir yang dibutuhkan untuk menyempurnakan suatu program adalah instruksi END. Ketika CPU melakukan proses scan suatu program, CPU menjalankan seluruh program hingga instruksi END pertama sebelum kembali ke awal program untuk memulai eksekusi lagi. Instruksi END dapat ditempatkan pada beberapa point di dalam program Instruksi yang menunjukan instruksi END dalam Mnemonic code yang fungsi code 01 yang ditunjukan oleh table instruksi END tidak membutuhkan operand maupun kondisi yang ditempatkan pada garis instruksi seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar Ladder Diagram Instruksi END Tabel Mnemonic Code Instruksi END AND LOAD dan OR LOAD Jika ada dua atau lebih logic blok yang terhubung seri atau pararel maka blok logika tersebut dapat dihubungkan dengan AND LOAD untuk hubungan seri dan OR LOAD untuk hubungan pararel. Blok logika adalah suatu group instruksi yang mempunyai hubungan secara logika dalam suatu ladder diagram dan membutuhkan blok logika instruksi berhubungan dengan instruksi atau blok logika yang lain. 00000 instruksi000010000200003blok logika a blok logika bGambar Ladder Diagram Instruksi AND LOAD Table menunjukan mnemonic code dari ladder diagram, gambar dimana logic bloc a dan blok b dihubungkan dengan instruksi AND LOAD. Tabel Mnemonic Code AND LOAD 00000 instruksi000010000200003blok logika ablok logika bGambar Ladder Diagram Instruksi OR LOAD Table menunjukan mnemonic code dari ladder diagram, gambar dimana logic bloc a dan blok b dihubungkan dengan instruksi OR LOAD. Tabel Mnemonic Code AND LOAD Organisasi Program Jika ditemukan sebuah rangkaian yang terdiri dari beberapa buah rangkaian seri dan beberapa buah rangkaian paralel untuk mengeluarkan sebuah output, maka agar program dapat berjalan sebagaimana mestinya, harus dilakukan pengorganisasian program dalam penulisan Kode Mnemonicnya. Sebagai contoh perhatikan Ladder Diagram di bawah ini. 00000 00001 00002 00003 00004 00005002000000601000 0100100200Gambar Ladder Diagram kombinasi Untuk rangkaian di atas, dalam menuliskan kode mnemonicnya, rangkaian di organisasikan sebagai berikut 1. Membagi rangkaian ke dalam blok-blok kecil a sampai f. 00000 00001 00002 00003 00004 00005002000000601000 0100100200abcdefGambar Ladder Diagram kombinasi dibagi kedalam blok-blok 2. Selesaikan program setiap blok mulai dari atas ke bawah, lalu dari kiri ke kanan. 01000 01001b00200c00002 00003d00004 00005e00006f00000 00001aOR LDAND LD00200123 45Gambar Penyelesaian dilakukan per blok 3. Menulis kode Mnemonic Proses Scanning Program pada PLC Sebuah Programmable Logic Controller PLC, berjalan secara kontinu berdasarkan pada program yang didownload dimasukkan ke dalam unit prosesnya. Terdapat beberapa tahap yang harus dilalui terlebih dahulu hingga akhirnya program menyampaikan perintah yang harus dilaksanakan. Entah gerbang menjadi aktif maupun non aktif, sesuai dengan logika permrograman yang diberikan pengguna. Proses scanning program pada Programmable Logic Controller PLC memiliki beberapa tahap tergantung dari program yang diberikan dan masing-masing vendor. Namun, hanya 3 tiga tahap yang utama, yaitu dapat dijelaskan sebagai berikut Gambar Proses scanning peyapuan program pada PLC 1. Baca Status Input/ Masukan READ Sebagai tahap pertama, PLC akan memeriksa status masing-masing keluaran. Bagaimana kondisi yang sedang terjadi pada saat itu ON atau OFF. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan detail pada masing-masing masukan sebagai langkah identifikasi terhadap keadaan sebelum proses selanjutnya dilaksanakan. Hasil yang telah diperoleh selanjutnya disimpan ke dalam suatu memori yang bersangkutan. Adapun data-data tersebut akan dipergunakan pada tahap selanjutnya. 2. Jalankan Program EXCECUTE Sebagai tindakan berikutnya, PLC akan melakukan eksekusi terhadap program yang telah dimasukkan oleh pengguna, instruksi demi instruksi dijalankan secara runtut dan teliti. Perintah-perintah awal pada program yang dimasukkan akan sangat mempengaruhi terhadap keadaan yang ada. Jika program diawali dengan memberikan logika 1 ON pada masukan pertama, keluaran pertama akan bernilai 1 ON pula. Hal tersebut dapat terjadi karena PLC sudah memperoleh data masukan yang mana saja yang ON dan OFF. Dari tahap pertama dapat ditentukan bagaimana kondisi keluaran pertama, harus di-ON-kan atau tidak berdasarkan status masukan pertama. Tahap ini diakhiri dengan menyimpan hasil eksekusi untuk digunakan kemudian. 3. Perbaharui Status Output/write Sebagai tahap utama yang terakhir, tindakan yang akan dilakukan PLC yaitu memperbaharui atau mengupdate status keluaran. Pembaharuan status keluaran ini dipengaruhi oleh masukan yang aktif ON selama tahap 1 dan hasil dari eksekusi program di tahap 2. Jika masukan pertama statusnya ON, dari langkah 2, program akan menghasilkan keluaran pertama ON, sehingga pada tahap 3 ini keluaran pertama akan diperbaharui menjadi ON. Setelah tahap 3 selesai, PLC akan kembali lagi melaksanakan proses scanning program dari tahap 1, demikian seterusnya. Waktu scan didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melaksanakan 3 tahap utama tersebut. Pada setiap tahapnya, bisa memiliki waktu tanggap yang berbeda-beda. Waktu tanggap total total response time adalah jumlah semua waktu tanggap masing-masing langkah. Sehingga dapat dikatakan bahwa waktu tanggap total merupakan jumlah masukan ditambah waktu eksekusi program ditambah waktu tanggap keluaran akan sama dengan waktu tanggap total. Logikanya, semakin banyak variabel input maupun output yang ada dan banyaknya tingkat ekseskusi program mempengaruhi sekali terhadap waktu scan dan waktu tanggap yang semakin besar. Timer Instruksi TIM timer dapat digunakan sebagai pewaktu delay ON juga sebagai rangkaian relay. Pada gambar diberikan contoh dalam penggunaan timer untuk delay ON. Sebenarnya instruksi TIM adalah instruksi pengurangan dari pewaktu yang membutuhkan nomor dari timer mulai nol hingga nomor terakhir ditentukan sesuai dengan tipe PLC dan nilai set SV yang berkisar dari 0000 sampai 9999 atau jika dikonversikan ke dalam detik dibagi 10 sehingga dapat membentuk timer 0 sampai dengan 999,9 detik. Di bawah ini gambar yang menunjukan pengesetan timer. Gambar Simbol Timer N nomor timer 000 hingga 127 SV Set Value word atau BCD 0 s/d 9999 IR, SR, AR, DM, HR, LR, SV dapat diletakkan di IR Internal Relay, SR Spesial Relay, AR Auxilary Relay, DM data memory, HR holding relay, LR 1 relay, data BCD. Gambar Ladder Diagram Timer Dari gambar diatas, apabila input 0000 ditekan maka relay akan mulai mengurangi dari SV yang diberikan dalam hal ini 0100 artinya 10 detik. Setelah 10 detik output dari timer akan ON sampai penekanan tombol input 00000 dilepas atau input 00001 ditekan input 00001 adalah Normally Close sehingga saat ditekan hubungan ke timer OFF yang berakibat output timer OFF. Kode mnemonik dan timing diagram ditunjukkan pada tabel dan gambar Tabel Mnemonic Code Pemakaian Timer Gambar Timing Diagram Rangkaian Timer Counter Simbol dari counter adalah pada gambar dibawah ini. Gambar Simbol Counter N nomor counter 0 – 127 SV Set Value word BCD IR, SR, AR, DM, HR, LR, . CNT Counter adalah sebuah penurunan yang diset awal. Penurunan satu hitungan setiap kali saat sebuah sinyal input berubah dari OFF ke ON. Counter harus diprogram dengan input hitung CP. Input reset R, angka counter N, dan nilai set SV. Nilai set ini dapat berkisar dari 0000 sampai 9999. yang perlu jadi perhatian adalah untuk angka counter tidak boleh sama dengan angka timer karena keduanya terbagi dalam memory PLC. Gambar contoh dari rangkaian counter dan tabel merupakan mnemonic dari ladder gambar Gambar Ladder Diagram Rangkaian Counter Tabel Mnemonic Code Rangkaian Counter BAB III PEMANFAATAN PLC DALAM DUNIA INDUSTRI Perkembangan industri dewasa ini, khususnya dunia industri di negara kita, berjalan amat pesat seiring dengan meluasnya jenis produk-produk industri, mulai dari apa yang digolongkan sebagai industri hulu sampai dengan industri hilir. Kompleksitas pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku, yang berproses baik secara fisika maupun secara kimia, telah memacu manusia untuk selalu meningkatkan dan memperbaiki unjuk kerja sistem yang mendukung proses tersebut, agar semakin produktif dan efisien. Salah satu yang menjadi perhatian utama dalam hal ini ialah penggunaan sistem pengendalian proses industri sistem kontrol industri. Dalam era industri modern, sistem kontrol proses industri biasanya merujuk pada otomatisasi sistem kontrol yang digunakan. Sistem kontrol industri dimana peranan manusia masih amat dominan misalnya dalam merespon besaran-besaran proses yang diukur oleh sistem kontrol tersebut dengan serangkaian langkah berupa pengaturan panel dan saklar-saklar yang relevan telah banyak digeser dan digantikan oleh sistem kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang amat luas pemakaiannya ialah Programmable Logic Controller PLC. Penerapannya meliputi berbagai jenis industri mulai dari industri rokok, otomotif, petrokimia, kertas, bahkan sampai pada industri tambang, misalnya pada pengendalian turbin gas dan unit industri lanjutan hasil pertambangan. Kemudahan transisi dari sistem kontrol sebelumnya misalnya dari sistem kontrol berbasis relay mekanis dan kemudahan trouble-shooting dalam konfigurasi sistem merupakan dua faktor utama yang mendorong populernya PLC ini. Piranti Penyusun PLC PLC yang diproduksi oleh berbagai perusahaan sistem kontrol terkemuka saat ini biasanya mempunyai ciri-ciri sendiri yang menawarkan keunggulan sistemnya, baik dari segi aplikasi perangkat tambahan maupun modul utama sistemnya. Meskipun demikian pada umumnya setiap PLC sebagaimana komputer pribadi yang cenderung mengalami standarisasi dan kompatibel satu sama lain mengandung empat bagian piranti berikut ini 1. Modul Catu Daya Power Supply PS PS memberikan tegangan DC ke berbagai modul PLC lainnya selain modul tambahan dengan kemampuan arus total sekitar 20A sampai 50A, yang sama dengan battery lithium integral yang digunakan sebagai memory backup. Seandainya PS ini gagal atau tegangan bolak balik masukannya turun dari nilai spesifiknya, isi memori tetap terjaga. PLC buatan Triconex, USA, yakni Trisen TS3000 bahkan mempunyai double power supply yang berarti apabila satu PS-nya gagal, PS kedua otomatis mengambil alih fungsi catu daya sistem. 2. Modul CPU Modul CPU yang disebut juga modul kontroler atau prosesor terdiri dari dua bagian 1. Prosesor berfungsi  Mengoperasikan dan mengkomunikasikan modul-modul PLC melalui bus-bus serial atau paralel yang ada.  Mengeksekusi program kontrol. 2. Memori, yang berfungsi  Menyimpan informasi digital yang bisa diubah dan berbentuk tabel data, register citra, atau RLL Relay Ladder Logic, yang merupakan program pengendali proses. 3. Modul Program Perangkat Lunak PLC mengenal berbagai macam perangkat lunak, termasuk State Language, SFC, dan bahkan C. Yang paling populer digunakan ialah RLL Relay Ladder Logic. Semua bahasa pemrograman tersebut dibuat berdasarkan proses sekuensial yang terjadi dalam plant sistem yang dikendalikan. Semua instruksi dalam program dieksekusi oleh modul CPU, dan penulisan program itu bisa dilakukan pada keadan on line maupun off line. Jadi PLC dapat bisa ditulisi program kontrol pada saat ia mengendalikan proses tanpa mengganggu pengendalian yang sedang dilakukan. Eksekusi perangkat lunak tidak mempengaruhi operasi I/O yang tengah berlangsung. 4. Modul I/O Modul I/O merupakan modul masukan dan modul keluaran yang bertugas mengatur hubungan PLC dengan piranti eksternal atau periferal yang bisa berupa suatu komputer host, saklar-saklar, unit penggerak motor, dan berbagai macam sumber sinyal yang terdapat dalam plant. Modul masukan berfungsi untuk menerima sinyal dari unit pengindera periferal, dan memberikan pengaturan sinyal, terminasi, isolasi, maupun indikator keadaan sinyal masukan. Sinyal-sinyal dari piranti periferal di-scan dan keadaannya dikomunikasikan melalui modul antarmuka dalam PLC. Beberapa jenis modul masukan di antaranya  Tegangan masukan DC 110, 220, 14, 24, 48, 15-30V atau arus C 4-20mA.  Tegangan AC 110, 240, 24, 48V atau arus AC 4-20mA.  Masukan TTL 3-15V.  Masukan analog 12 bit.  Masukan word 16-bit/paralel.  Masukan termokopel.  Detektor suhu resistansi RTD.  Relay arus tinggi.  Relay arus rendah.  Masukan latching 24VDC/110VAC.  Masukan terisolasi 24VDC/85-132VAC.  Masukan cerdas mengandung mikroprosesor.  Masukan pemosisian positioning.  Masukan PID proporsional, turunan, dan integral.  Pulsa kecepatan tinggi.  Dll. Modul keluaran mengaktivasi berbagai macam piranti seperti aktuator hidrolik, pneumatik, solenoid, starter motor, dan tampilan status titik-titik periferal yang terhubung dalam sistem. Fungsi modul keluaran lainnya mencakup conditioning, terminasi dan juga pengisolasian sinyal-sinyal yang ada. Proses aktivasi itu tentu saja dilakukan dengan pengiriman sinyal-sinyal diskret dan analog yang relevan, berdasarkan watak PLC sendiri yang merupakan piranti digital. Beberapa modul keluaran yang lazim saat ini di antaranya  Tegangan DC 24, 48, 110V atau arus DC 4-20mA  Tegangan AC 110, 240V atau arus AC 4-20mA.  Keluaran analog 12-bit.  Keluaran word 16-bit/paralel  Keluaran cerdas.  Keluaran ASCII.  Port komunikasi ganda. Bagian – Bagian PLC Pada dasarnya PLC terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagian input/output, bagian prosesor dan perangkat pemrograman programing device. Gambar Blok Diagram Programable Controller Unit input/output merupakan perantara antara mikroelektrik PLC dengan dunia luar. Oleh karena itu diperlukan suatu rangkaian pengkondisian sinyal dan isolasi. Hal ini memungkinkan PLC untuk dihubungkan langsung pada actuator proses dan tranduser tanpa memerlukan circuit perantara. Untuk membuat pengkonversian sinyal dari PLC tersedia pilihan input/output unit untuk berbagai keperluan. Ini merupakan bentuk standar dari berbagai saluran I/O yang diisolasi secara elektris dari proses kontrol menggunakan opto isolator I/O modul. Pada semua PLC yang I/O poinnya diletakkan pada suatu tempat, semua input dari suatu type dan uotputnya sama. Ini karena supply dari pembuatannya adalah untuk fungsi standar dengan tujuan yang lebih ekonomis. Dalam banyak kasus, unit I/O ini didesain dengan tujuan untuk memudahkan hubungan proses antara tranduser dengan actuator ke PLC. Untuk tujuan ini semua PLC dibuat dengan terminal standar atau soket pada tiap – tiap I/O poin, memudahkan dan menyederhanakan palepasan serta penggantian I/O card yang error. Masing – masing I/O poin mempunyai addres tersendiri atau nomor saluran yang digunakan selama pengembangan program untuk menentukan pengawasan input atau output dalam program. Indikasi kondisi dari saluran I/O dilakukan dengan LED dalam PLC. Dengan adanya led dalam I/O unit ini membuatnya mudah dalam pegawasan I/O PLC. CPU mengendalikan dan mengawasi operasi dalam PLC. Melakukan intruksi yang sudah terprogram dalam memori. Jalur komunikasi internal atau bus sistem membawa informasi dari dan ke CPU, memory dan I/O unit dibawah kontrol CPU. CPU diatur oleh frekwensi clock dari kristal waktu eksternal atau isolator RC, biasanya antara 1 – 8 MHz tergatung dari mikroprosesor yang digunakan dan arena penggunaannya. Clokc menggambarkan kecepatan operasi PLC dan menyediakan pewaktu atau sinkronisasi untuk berbagai elemen sistem. Pada dasarnya semua PLC saat ini menggunakan mikro sebagai sistem CPU. Dalam beberapa PLC tipe besar menggunakan mikroprosesor tambahan untuk mengontrol penggunaan waktu yang kompleks. Prosesor dari PLC menyimpan dan menjalankan program untuk menjalankan prosesor harus menyimpan kondisi I/O yang terbaru. Kondisi input disimpan dalam input tabel yang merupakan bagian dari memori prosesor. Setiap satu modul input dibagian I/O telah ditentukan satu lokasi tersendiri dalam input image tabel untuk mencatat kondisi akhir output. Kondisi output tentunya berbeda dari keadaan input dengan memperhatikan arah aliran informasi. Lebih jelasnya arah aliran informasi dalam CPU mengambil instruksi dari memori user program ke dalam CPU adalah sebagai berikut ♦ Mengambil informasi I/O dari image dan data numerik dari variabel data memori ♦ Menjalankan instruksi ♦ Pembuatan keputusan logic mengenai keadaan yang sebenarnya dari output dan muncul dalam output image tabel Lokasi dalam I/O dari image modul dikenali dengan alamat. Masing– masing lokasi memiliki alamat sendiri. Semua PC memiliki metode tersendiri dalam menentukan alamat – alamat. Bagian memori prosesor khusus digunakan untuk menyimpan intruksi – intruksi user program. Sebelum PC mulai mengendalikan sistem industri, user harus memasukkan kode intruksi yang merupakan user program, cara ini disebut programing. Gambar Blok Diagram Prosesor Timer Pewaktu CPU dibangun dari clock osilator yang mengontrol kecepatan operasi dan menggunakan sinyal clock untuk menghasilkan delay time yang pewaktunya diatur oleh timer. Delay time ini digunakan misalnya untuk menjaga output relay agar periodenya tetap. Biner Counter Fungsi biner counter untuk menambah ditambah satu dan dikurangi dikurangi satu data biner yang disimpan di register dan membandingkannya dengan dua register yang berbeda. Counter digunakan untuk mencacah, misalnya untuk menghasilkan pulsa digital dari peralatan switching yang dihubungkan ke input port. Memori Memori merupakan elemen yang terdapat pada CPU yang berupa IC Integrated Circuit. Karakter memori ini mudah dihapus dengan mematikan catu daya. Beberapa tipe daripada semikonduktor memori seperti ♦ RAM Random Acces Memory Merupakan tipe memori yang fleksibel dalam membaca atau menulis data yang digunakan untuk menyimpan ladder program ♦ ROM Read Only Memory Dapat dibaca datanya tetapi tidak dapat ditulisi karena termasuk data non volatile yang tersedia secara permanen ♦ EPROM Erasable Programable Only Memory Dapat diprogram secara elektis dan dihapus dengan menggunakan sinar ultraviolet. Merupakan media penyimpan yang permanen untuk ladder program. BAB IV SIMPULAN Dari keseluruhan isi materi artikel di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Programmable Logic Controllers PLC yang merupakan sebuah sistem elektronik yang beroperasi secara digital didesain untuk pemakaian di lingkungan industry, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat deprogram untuk penyimpanan secara internal dengan instruksi yang mengimplementasikan fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan, dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Dasar pemrograman PLC juga dapat dilakukan secara offline dan online sehingga kita dapat memasukkan program ke dalam PLC tanpa mengganggu proses yang sedang berlangsung. DAFTAR PUSTAKA Anang Yulianto,ST. 2006. Panduan Praktis Belajar PLC Programmable Logic Controllers. Elex Media Komputindo. Jakarta. Factory Automatic Omron. 1997. Pengenalan Programmable Logic Controller Sysmac C-series. Semarang PT. Mandala Adhiperkasa Sejati. K. Clements, W. Jeffcoat, 1996. The PLC Workbook, Programmable Logic Controllers made easy. Prentice Hall. London. A Beginner’s Guide to PLC, Smart Factory, OMRON. 1997 Anang Yulianto,ST. 2006. Panduan Praktis Belajar PLC Programmable Logic Controllers. Elex Media Komputindo. Jakarta Factory Automatic Omron. 1997. Pengenalan Programmable Logic Controller Sysmac C-series. Semarang PT. Mandala Adhiperkasa Sejati. K. Clements, W. Jeffcoat, 1996. The PLC Workbook, Programmable Logic Controllers made easy. Prentice Hall. London. Suputra Widharma, IG., IN Sunaya. 2017. Aplikasi Sistem Akuisisi Data Pada Sistem Fire Alarm Berbasis Sistem Mikrokontroller. Logic 14 2 126-131 Sysmac programmable controllers C200H Operation Manual, OMRON. 1988. Suputra Widharma, IG., IN Sunaya. 2017. Simulasi Converter Daya Frekuensi Tinggi dengan Teknologi PLD Berbasis Sistem Mikrokontroller. Logic 16 1 40-45 Sysmac programmable controllers C200H Operation Manual, OMRON. 1991. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Programmable Logic Controller Sysmac CseriesFactory Automatic OmronFactory Automatic Omron. 1997. Pengenalan Programmable Logic Controller Sysmac Cseries. Semarang PT. Mandala Adhiperkasa Programmable Logic Controller Sysmac CseriesKomputindo Elex MediaElex Media Komputindo. Jakarta Factory Automatic Omron. 1997. Pengenalan Programmable Logic Controller Sysmac Cseries. Semarang PT. Mandala Adhiperkasa Sistem Akuisisi Data Pada Sistem Fire Alarm Berbasis Sistem MikrokontrollerI G Suputra WidharmaSunayaSuputra Widharma, IG., IN Sunaya. 2017. Aplikasi Sistem Akuisisi Data Pada Sistem Fire Alarm Berbasis Sistem Mikrokontroller. Logic 14 2 126-131Simulasi Converter Daya Frekuensi Tinggi dengan Teknologi PLD Berbasis Sistem MikrokontrollerI G Suputra WidharmaSunayaSuputra Widharma, IG., IN Sunaya. 2017. Simulasi Converter Daya Frekuensi Tinggi dengan Teknologi PLD Berbasis Sistem Mikrokontroller. Logic 16 1 40-45 Halo semua! Kali ini kita akan membahas tentang aplikasi PLC dalam dunia industri. PLC atau Programmable Logic Controller adalah sebuah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengendalikan proses otomasi industri. Baca Fungsi dan Kelebihan PLC Modular Aplikasi PLC sangat penting dalam meningkatkan efisiensi produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang aplikasi PLC dalam dunia industri yang mungkin belum banyak diketahui. Manfaat Aplikasi PLC dalam Dunia Industri Manfaat PLC dalam Dunia Industri sangatlah besar. Salah satu manfaat utamanya adalah mengurangi biaya dan waktu produksi. Dengan adanya aplikasi PLC, proses produksi bisa lebih terkontrol dan termonitor dengan baik sehingga bisa meminimalkan adanya kesalahan pada produk yang dihasilkan. Hal ini juga akan mempercepat proses produksi dan meningkatkan produktivitas serta kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu, pengaplikasian PLC juga bisa mempercepat proses perawatan dan perbaikan mesin karena dapat memantau kondisi mesin secara real-time. Keamanan dan keselamatan kerja juga bisa ditingkatkan karena Aplikasi PLC dapat membantu dalam memonitor lingkungan kerja dan memastikan mesin bekerja dengan aman. Contoh Aplikasi PLC di Industri Aplikasi PLC dapat digunakan dalam berbagai macam industri, seperti manufaktur, pengemasan, perakitan, dan pengendalian kualitas. Dalam proses manufaktur, PLC dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai macam peralatan dan mesin, seperti mesin penghancur, mesin pengaduk, dan mesin pengering. Dengan menggunakan PLC, pengendalian peralatan dan mesin dapat dilakukan dengan lebih efisien dan presisi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi. Selain itu, PLC juga dapat digunakan dalam proses pengemasan, di mana PLC digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin pengemasan, seperti mesin pembungkus, mesin pengepakan, dan mesin pembungkus vakum. PLC dapat digunakan untuk mengontrol jumlah dan jenis produk yang dikemas, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan proses pengemasan. Aplikasi PLC juga sangat berguna dalam proses perakitan, di mana PLC digunakan untuk mengendalikan berbagai macam mesin dan peralatan, seperti mesin pemotong, mesin pengelas, dan mesin pengebor. Dengan menggunakan PLC, pengendalian mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan lebih presisi, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan jumlah produksi. Baca Jenis-Jenis PLC yang Banyaj Digunakan Langkah-langkah Menerapkan PLC dalam Industri Menerapkan PLC dalam industri membutuhkan beberapa langkah, di antaranya adalah menentukan kebutuhan aplikasi PLC, membuat desain sistem kontrol, pemrograman PLC, dan uji coba serta pengujian sistem kontrol. Pertama, sebelum menerapkan aplikasi PLC, perlu dilakukan analisis kebutuhan aplikasi, seperti jenis peralatan dan mesin yang akan dikendalikan, jumlah input dan output yang diperlukan, serta tingkat presisi yang dibutuhkan. Setelah menentukan kebutuhan aplikasi, langkah berikutnya adalah membuat desain sistem kontrol, di mana desain sistem kontrol harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti keamanan, efisiensi, dan fungsionalitas. Setelah desain sistem kontrol selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah pemrograman PLC, di mana program PLC dibuat untuk mengendalikan mesin dan peralatan sesuai dengan desain sistem kontrol. Setelah pemrograman PLC selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba dan pengujian sistem kontrol, di mana sistem kontrol diuji untuk memastikan bahwa sistem kontrol dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan desain sistem kontrol yang telah dibuat. Tantangan Menerapkan PLC dalam Industri Tentu saja, menerapkan aplikasi PLC dalam industri bukanlah hal yang sederhana. Ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti keterbatasan teknis dan keamanan sistem kontrol, ketergantungan pada perangkat keras yang mahal dan rentan terhadap kerusakan, dan keterbatasan sumber daya manusia yang terampil dalam pemrograman PLC. Namun, dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, aplikasi PLC semakin mudah diimplementasikan dan semakin terjangkau bagi perusahaan-perusahaan kecil dan menengah. Baca Apa itu Pemrograman Ladder Diagram? Kesimpulan Dalam kesimpulannya, PLC adalah teknologi yang sangat penting dalam dunia industri. Dengan menerapkan teknologi PLC yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, mempercepat proses perawatan dan perbaikan mesin, dan meningkatkan keselamatan dan keamanan kerja. Meskipun ada beberapa tantangan dalam menerapkan aplikasi PLC, hal ini tidak boleh menghalangi kita untuk terus mengembangkan dan meningkatkan penggunaan teknologi ini dalam industri. Anda berminat mengaplikasikan PLC di perusahaan? Hubungi kami untuk mendapatkan jasa pemrograman PLC termurah di Indonesia! PLC di Industri sudah menjadi tulang punggung kendali atau sistem kontrol di industri, kerusakan pada sistem kontrol dapat merugikan perusahaan. Semakin lama waktu kerusakan akan semakin membuat pendapatan perusahaan berkurang. Disinilah peran teknisi dalam memperbaiki kerusakan sistem kontrol. Bagi kalian yang sedang mempelajari PLC , admin menyarankan untuk menekuni belajar PLC. Karena hampir semua indutri di Indonesia sudah memakai PLC untuk controllingnya. Industri apa sajakah yang menggunakan sistem kendali PLC, Berikut ini daftarnya 1. Manufacture Bagian Produksi a. Welding pengelasan b. Painting pengecatan c. Drilling pengeboran d. Conveyor Control Sabuk berjalan e. Plating Pengeplatan f. Molding Pembentukan g. Assembly perakitan 2. PULP / Kertas a. Batch b. Coating c. Wrapping d. Chip Handling 3. Food and Beverage Makan dan Minuman a. Filling Machine mesin pengisian b. Blending pengadukan c. Brewing pengolahan bir d. Distilling penyulingan air 4. Mining Pertambangan a. Bulk Material Conveyor Sabuk berjalan untuk material b. Watering Pengolahan air c. Ore Processing 5. Logam / Bijih Besi Peleburan a. Rolling Mills Penggilingan b. Blast Furnance Control kontrol pengapian c. Continuous Casting Pengecoran 6. Power Plant and distribution Pembangkit listrik dan pendistribusiannya a. SCADA b. DCS Masih banyak pemakaian sistem kendali menggunakan PLC, namun tidak dapat admin sebutkan satu-persatu , karena memang banyak sekali. Maksud dari admin adalah dari banyaknya industri yang menggunakan PLC maka terbuka lebar peluang untuk kalian yang mau belajar PLC. Salah satu hal yang menggiurkan dari industri adalah dari gaji yang ditawarkan lebih besar apalagi jika ada lemburan-lemburan kerja. Hal yang menyebabkan cepat kaya adalah dari lemburan-lemburan yang kita kerjakan. Tidak heran jika uang lemburan dan uang gaji pokok hampir sama bahkan bisa melebihi gaji pokok. Namun jangan melulu mencari uang, ingat sholat dan jaga kesehatan. Mencari uang hendaknya secukupnya, jangan terlalu diforsir, karena tenaga manusia tidak bisa disamakan dengan robot. Bahkan robotpun juga bisa rusak jika dipaksakan terus bekerja. Demikian informasi yang dapat admin bagikan. Semoga informasinya bermanfaat. Apabila ada kritik dan saran silahkan tuliskan pada kolom komentar yang telah disediakan. Selamat belajar - Programmable Logic Controller atau PLC adalah sebuah rangkaian elektronik yang mampu mengerjakan berbagai fungsi kontrol yang kompleks. Dilansir dari buku Training Basic PLC 2015 oleh Kartanagari, secara mendasar PLC merupakan suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin. PLC juga diartikan sebagai peralatan elektronik yang dibangun dari mikroprosesor untuk memonitor keadaan dari peralatan input kemudian dianalisis sesuai dengan kebutuhan perencana programmer untuk mengontrol keadaan program dari PLC yaitu menganalisis sinyal input kemudian mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pemakai. Dilansir dari buku Pengantar Analisis dan Desain Programmable Logic Controller 2012 oleh Mochammad Rusli, PLC terdiri dari dua komponen penting yakni CPU dan modul input/output. CPU akan mengerjakan semua aktivitas proses sinyal masukan ke hasil sinyal keluaran. Baca juga Apa Perbedaan Teknik Elektro dan Teknik Elektronika?Fungsi PLC Dilansir dari buku Computer Numerical Control 1992 oleh Hans B. Kief dan T. Frederick Waters, fungsi PLC memiliki kemiripan dengan peralatan controller lainnya, yakni Mengeluarkan sinyal hasil perhitungan program ke peralatan penggerak - sinyal pengendali Menerima masukan dari sensor-sensor lintasan umpan balik Melakukan proses perhitungan dari sinyal sensor sesuai dengan program yang tertulis Cara kerja PLC Wikimedia Commons PLC omron CPM1A 10 i/o Beberapa cara kerja dari PLC di antaranya Peralatan di luar PLC dapat berupa peralatan diskrit seperti limit switch, push button, motor starter, transduser tekanan, dan lainnya terhubung langsung dengan modul masukan/keluaran. Modul masukan/keluaran PLC akan mengamati perubahan variabel mesin otomatis dan menggerakkan perangkat mesin otomatis. Lalu, modul masukan/keluaran akan menghubungkan antara CPU dengan informasi masukan dan hasil proses CPU ke peralatan penggerak keluaran Baca juga Sistem Termodinamika Terbuka, Tertutup, dan Terisolasi Penggunaan PLC PLC mampu mengubah algoritma kendali sekuensial di industri dari kasus yang kecil kontrol pada mesin sederhana untuk mesin sederhana sampai dengan kontrol modern kasus di manufaktur yang relatif besar, sehingga membutuhkan algoritma kontrol yang rumit. Contoh penggunaan PLC pada industri otomotif antara lain Monitoring automotive productions machine Internal combustion engine monitoring Power steering valve assembly and testing Carbueretor production testing Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. PLC adalah singkatan dari Programmable logic controller, Lalu apa itu PLC ? fungsi, jenis dan cara kerjanya. Semua akan dibahas pada materi belajar PLC kali ini. Di era industri modern ini, PLC adalah kunci untuk menangani sistem kontrol yang kompleks. PLC memiliki banyak keunggulan dibandingkan sistem relay elektromekanis lama. Dengan kata sederhana, kita dapat mengatakan bahwa PLC menawarkan solusi sederhana untuk memodifikasi operasi kompleks dari sistem kontrol tanpa banyak mengganggu kabel kontrol. Sekarang pertanyaannya adalah Apa itu PLC atau Programmable Logic Controller? Bagaimana cara kerjanya? Mengapa itu sangat penting? Sejarah PLC PLC pertama diperkenalkan pada akhir 1960-an. Sektor otomotif adalah industri pertama yang menerapkan PLC ke dalam operasinya. Tujuan mereka adalah mengganti relay dan timer bawaan dengan pengontrol yang dapat diprogram dan fleksibel. Sejak itu, PLC telah diadopsi secara luas sebagai sistem kontrol otomatisasi standar dalam industri manufaktur. PLC pertama mulai dikembangkan pada tahun 1968. General Motors merancang spesifikasi untuk Pengontrol Mesin Standar’ dan mendistribusikannya ke vendor untuk mendapatkan penawaran. Pengertian PLC Menurut wikipedia PLC yaitu komputer digital industri yang telah dibuat kokoh dan disesuaikan untuk kontrol proses manufaktur atau aktivitas apa pun yang memerlukan kontrol keandalan tinggi dan kemudahan pemrograman serta diagnosis kesalahan proses. Apakah Kamu sudah mengerti dari definisi diatas atau masih bingung, jangan khawatir Kami akan membahas semua informasinya secara detail. Secara sederhana PLC adalah komputer industri yang digunakan untuk mengontrol proses tertentu, sistem mesin, atau terkadang bahkan seluruh lini produksi. Dasar – Dasar PLC PLC Programmable Logic Controller adalah komputer industri tanpa mouse, keyboard, dan monitor. Karena ini adalah komputer industri, program PLC untuk mengontrol proses dibuat di komputer, laptop pada umumnya. Kemudian program ini ditransfer ke PLC menggunakan kabel. Program ini disimpan dalam memori PLC Program PLC disiapkan menggunakan bahasa pemrograman yang disebut Ladder Diagram, Statement List, or Functional block diagram. Sebuah program disiapkan sedemikian rupa sehingga orang-orang dengan latar belakang kelistrikan atau instrumentasi dapat dengan mudah memahaminya. Sebuah Programmable Logic Controller terdiri dari berbagai terminal input dan output. PLC memonitor status sakelar dan sensor menggunakan terminal input dan berdasarkan status ini mereka akan memberikan perintah ke perangkat output melalui terminal output. Fungsi PLC Menurut kami fungsi utama dari PLC adalah untuk mengontol suatu proses yang dimana PLC menggantikan sistem relay konvensional dan dapat melakukan sequencer, timer, counter dan sistem kontrol yang lainnya. Tidak hanya itu PLC juga memiliki berbagai macam fungsi lainnya seperti monitoring, sekuensial dan relay. Komponen PLC Gambar di atas menunjukkan arsitektur dasar sistem PLC. Berikut ini adalah komponen atau bagian bagian PLC CPU Central Processing Unit Prosesor Memori Power Supply Modul Input dan Output Protokol komunikasi Perangkat Pemrograman CPU Central Processing Unit Central Processing Unit, kita dapat mengatakan bahwa ini adalah otak dari sistem PLC. Program dalam bentuk instruksi logis disimpan dalam CPU. Semua fungsi aritmatika dan logika dilakukan di CPU. Itu mengeksekusi instruksi sesuai program yang disimpan oleh pengguna. CPU terdiri dari tiga sub bagian Prosesor Memori Power Supply Prosesor dalam CPU digunakan untuk melakukan perhitungan seperti mengelola memori komputer, memantau status input, dan mengaktifkan output sesuai dengan instruksi logis pengguna. Memori dalam CPU digunakan untuk menyimpan program dan data dari berbagai peralatan yang terhubung ke PLC. Sistem PLC sebagian besar bekerja dengan tegangan 24V DC, modul Power Supply digunakan untuk memberikan tegangan yang sesuai ke modul yang berbeda serta CPU pada sistem Programmable Logic Controller. Input dan Output PLC Modul Input/Output adalah bagian dari sistem Programmable Logic Controller di mana semua perangkat lapangan field device terhubung. Semua perangkat lapangan yang terhubung dengan sistem PLC adalah Input atau Output. Input PLC adalah perangkat yang memberikan sinyal atau data ke PLC. Ada banyak contoh perangkat input seperti push button,toggle switch, safety switch, sensor, dll. Output PLC adalah perangkat yang berfungsi untuk menggerakan, mengirim sinyal atau data dari Programmable Logic Controller ke perangkat lapangan seperti lampu, motor, solenoid dll. Jenis input dan output PLC yaitu Digital Analog Input/Output Digital hanya memiliki dua kondisi. Apakah itu ON atau OFF. Akibatnya, mereka hanya mengirim/menerima sinyal dalam bentuk 0 atau 1 ke/dari sistem PLC. Push button, Toggle Switch, Safety switch, Kontak relay, dll. adalah contoh input Digital. Pilot lamp, Motor, Solenoid Valve, dll adalah contoh output Digital. Input/Output Analog adalah sekali mereka memiliki lebih dari dua status. Perangkat ini mengirim/menerima sinyal kompleks ke/dari sistem PLC yang berupa Tegangan atau Arus. Misalnya, RTD pendeteksi suhu memiliki lebih dari dua keadaan, seperti suhu tidak hanya panas atau dingin. Ini mungkin 30, 36, 40, 51, atau jumlah kondisi yang tak terbatas. Dengan cara yang sama Sensor tekanan, sensor level, dll adalah contoh input Analog. Control Valve adalah contoh paling umum dari Output Analog, yang dimana posisi buka tutup valve dapat di atur seperti kondisi 0%, 15%, 25%, 50%, 90% terbuka atau tertutp. Protokol komunikasi Protokol Komunikasi PLC digunakan untuk bertukar data antara Programmable Logic Controller dan perangkat yang terhubung. Ini adalah protokol komunikasi paling populer yang digunakan dalam sistem PLC, Ethernet Profibus RS-232 RS-485 Multi-Point Interface MPI Point to Point PPI Data Highway DH Control Net Device Net USB Adapter PC Adapter Pemrograman PLC Pengguna perlu mengunduh program untuk mengontrol proses. Program ini disimpan dalam CPU. Program dibuat dengan menggunakan bahasa yang disebut bahasa pemrograman. Berikut daftar bahasa pemrograman PLC Ladder DiagramLD Instruction ListIL Structured TextST Function Block DiagramFBD Sequential Function ChartsSFC Dari semua bahasa ini, Ladder Diagram LD banyak digunakan dalam industri Otomasi karena pemahamannya yang mudah. Cara Kerja PLC PLC memiliki beberapa instruksi di mana pengguna dapat membuat logika tergantung pada bagaimana mereka ingin mengontrol proses. Instruksi ini adalah logika bit sederhana, perbandingan, timer, dan counter, matematika, dll. Beberapa keterampilan dasar diperlukan untuk memahami dan membuat program kontrol. Terutama ada tiga langkah untuk mengontrol proses di PLC Monitor status input Menjalan program kontrol Memperbarui status output Karena PLC merupakan pengontrol khusus. Ia menjalankan program berulang kali. Butuh waktu yang sangat sedikit untuk mengeksekusi siklus ini sekali dan waktu ini disebut scan time. Scan time ini sangat cepat, biasanya dalam millisecond. Semua status input dan output harus disimpan di bagian memori PLC. Bagian memori juga menyimpan informasi kompleks seperti jawaban perhitungan matematis, penskalaan input analog, dan mengeluarkan informasi kompleks lainnya. Tidak peduli berapa banyak input dan output yang Kamu tambahkan, setiap Programmable Logic Controller melakukan tiga hal yang sama, Monitor status input Menjalankan programnya Memperbarui status output sesuai dengan logika program yang dibuat. Apa yang dimaksud dengan scan cycle dan scan time PLC? Setiap PLC memiliki scan time dan scan cycle. Ini mempertimbangkan seberapa cepat PLC bekerja. Scan cycle adalah siklus di mana PLC mendeteksi input, menjalankan program PLC, dan kemudian mengeluarkan output. Ini akan memakan waktu, biasanya dalam milidetik. Jumlah waktu yang dibutuhkan Programmable Logic Controller untuk menyelesaikan satu siklus lengkap disebut scan time PLC. Jenis – Jenis PLC Ada dua jenis PLC dalam hal hardware PLC Compact PLC Modular Apa itu PLC Compact? PLC compact adalah jenis yang semua modul berada dalam satu casing. Jenis PLC ini memiliki jumlah modul Input/Output yang tetap. Power supply, CPU, dan communication card berada dalam satu casing. Dari gambar PLC di bawah ini Kamu bisa mengetahui bentuk fisik PLC tipe compact. Apa itu PLC Modular? Namanya sendiri menunjukkan bahwa jenis PLC ini terdiri dari berbagai modul. Modul Input dan Output dapat dengan mudah ditambah hanya dengan menambahkan modul. Semua modul dipasang di rak, oleh karena itu disebut juga rack mounted PLC. Gambar di bawah ini menunjukkan PLC tipe modular. Merek PLC Yang Ada Di Indusrti Ada beberapa merek PLC yang sering digunakan industri, tetapi yang paling populer adalah sebagai berikut Siemens Allen Bradley ABB GE Delta Mitsubishi Omron Schneider Siemens adalah merek yang paling banyak digunakan di industri Otomasi. Kelebihan Dan Kekurangan PLC Kelebihan PLC Sebelum PLC diperkenalkan, Relay digunakan untuk mengontrol proses. Panel kontrol relay ini memerlukan perawatan rutin, menghabiskan lebih banyak daya, dan bahkan selama waktu pemecahan masalah, memerlukan banyak upaya untuk menemukan masalah karena ada banyak kabel dan terlalu banyak waktu untuk menyelesaikannya. Ada beberapa kelebihan dari PLC dibandingkan sistem kontrol Relay Sistem PLC lebih mudah dipasang dan dirawat Ada lebih sedikit kabel dalam sistem ini dibandingkan dengan sistem kontrol Relay. Mudah untuk memprogram dan memodifikasi logika secara offline maupun online Kelebihannya, tidak perlu mengubah kabel sistem PLC selama modifikasi suatu proses. Sistem PLC memerlukan perawatan yang dapat diabaikan Hanya ada komputer yang digunakan untuk upload/download program serta tidak ada kontak bergerak. Troubleshooting yang mudah, Menghemat banyak waktu selama troubleshooting Sangat mudah untuk memecahkan masalah dalam sistem ini hanya dengan memantau status program melalui software PLC. PLC memiliki waktu operasi yang cepat biasanya dalam milidetik. Kekurangan PLC Ada keterbatasan kerja PLC di bawah suhu tinggi, kondisi getaran. Biaya Awal Tinggi PLC tidak dianggap perlu bila diterapkan pada sistem industri yang tidak perlu mengganti kabel Penggunaan PLC PLC banyak digunakan di hampir semua jenis industri karena sifatnya yang kokoh, fleksibel, dan andal. Berikut adalah beberapa contoh di mana Kamu dapat dengan mudah menemukan PLC. Penggunaan Domestik dan Komersial Kontrol ketinggian air dalam tangki Sistem cuci mobil otomatis Sistem kontrol lampu lalu lintas Sistem bangunan Sistem lift Pintu otomatis Roller coaster Aplikasi PLC Di Industri Operasi otomatis dan kontrol sistem kompresor udara Industri pengisian botol dan cairan Kontrol suhu otomatis Sistem konveyor Sistem monitoring energi Kontrol lini produksi Beberapa jenis industri di mana PLC dapat digunakan secara luas seperti industri Petrokimia, Oil and Gas, Pembangkit Listrik, Industri Makanan, Industri Otomotif, Semen, Industri Kertas, dll. Kesimpulan Dari materi diatas dapat di simpulkan kepanjangan PLC adalah Programmable Logic Controller. Ini digunakan untuk mengontrol proses tertentu, sistem mesin, atau terkadang bahkan seluruh lini produksi. PLC memiliki banyak kelebihan di banding sistem relay konvensional oleh karena itu Programmable Logic Controller banyak digunakan di beberapa jenis industri. Pelajari materi lainnya Apa Itu DCS Distributed Control System Cara Kerja Human Machine Interface Programmable Logic Controllers atau PLC, adalah sebuah komponen elektronik yang bekerja dengan logika internal berdasarkan program yang dibuat oleh pengguna. PLC dilengkapi dengan masukan dan keluaran digital dengan koneksi dan level sinyal yang standar sehingga dapat langsung dihubungkan dengan berbagai macam perangkat seperti saklar, lampu, relay, ataupun berbagai macam sensor dan aktuator. Seperti hal nya sebuah komputer, PLC didesain untuk dioperasikan di lingkungan industri untuk mengontrol dan mengoperasikan perlengkapan dan mesin proses Contoh penggunaan PLC Omron dan HMI Omron dalam dunia industri Gambar Contoh penggunaan PLC dalam dunia industriAkan tetapi, seiring berkembanya dunia industri otomasi membuat PLC tidak hanya berfungsi sebagai pengendali sistem kerja dalam sebuah mesin, melainkan PLC juga mampu untuk berkomunikasi dengan berbagai device lain salah satunya adalah HMI Human Machine Interface. Komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan PLC ke HMI umumnya menggunakan serial RS232, RS485 atau komunikasi dunia industri, HMI biasanya digunakan untuk menampilkan data sesuai dengan kebutuhan user, data tersebut diambil dari berbagai masukan kemudian diolah dengan berbagai parameter sebelum akhirnya data tersebut bisa ditampilkan dalam bentuk grafik, angka, prosentase, dan lain sebagainya. HMI menggunakan sistem layar sentuh sehingga selain untuk menampilkan data, HMI juga bisa berfungsi untuk mengantikan push button yang biasanya banyak terdapat pada panel kontrol, dengan menggunakan HMI panel kontrol jadi terlihat lebih sederhana dan minimalisHMI, memiliki memori tersendiri untuk menyimpan program dan tampilan yang sudah di desain menggunakan software tersendiri, Dalam mendesain sebuah tampilan pada HMI anda hanya perlu membuka library yang ada pada software kemudian menempatkannya pada sebuah tampilan sesuai kebutuhan anda. Untuk lebih jelasnya, anda bisa menyaksikan video tutorial bagaimana cara mendesain HMI menggunakan software NB-Designer pada link Programmable Logic Controller PLC also known as Industrial Computer or programmable controllers is the major component used in the industrial automation sector. different Types of plc used in industry They are used in many manufacturing industries due to its robust construction and functional features like sequential control, timers, and counters, ease of programming and hardware usage reliable controlling capabilities and ease of hardware usage so this PLC is more than a special-purpose digital computer in industries as well as in other control-system areas. After designing the architecture and Process we need to choose the right controller. For selecting a Programable logic controllerPLC first step, we have to choose the type of PLCProgramable logic controller based on the following criteria. Criteria for selecting PLC 1. Number of PLC inputs and PLC outputs 2. Most Important thing is Memory – Based on memory defind size of the program 3. Communications Defferent type of Communication Like serial and network connections allow the PLC to be programmed and to communicate with other PLCs. 4. Scan Time Depending on the size of the program, a larger program needs shorter scan times. And, the shorter the scan time, the higher the cost. 5. Number of Analog/Digital I/O modules Depends on the application. For warehouse applications/Powerplant application, a large number of input & Output cards may be required. 6. Scan Time Shorter scan time good for larger program needs shorter scan the shorter the scan time Depending on the size of the program More about Scantime click here 7. Software programming software and other tools determines the ease of programming and debugging Based on the criteria, PLC can be chosen among these types Must Read 5 Most Popular PLC programming languages nowdays Must Read Top 15 best Advantage of plc over relay Must Read Plc inputs and outputs Types of PLC -Modular PLC In modular type PLC, the number of I/Os can be increased by the addition of modules to the existing PLC. In modular type PLC, a number of I/O supported can be increased to a few hundred by adding I/O modules. The name Modular itself means that the number of modules can be connected to the device same in modular PLC several modules can be connected that is several components can be connected to a common rack or bus with extendable I/O capabilities. The Modular PLC also contains power supply modules, CPU and other I/O modules that are plugged in the same rack which may or may not be from same manufacturers. The modular PLCs comes in different sizes, their sizes vary with I/Os, the number of power supply and their computing capabilities. Modular PLCs may be further divided into small, medium and large PLCs depending on program memory size and the number of I/O features. Small PLC is a small sized PLC designed in such a way that it can be placed beside the equipment to be controlled. The hard-wired relay logic, counters, timers, etc are replaced by this type of PLC. The expandability of I/O module is limited to just one or two modules and it uses logic instruction list or relay ladder language as a programming language. Medium-sized PLC is mostly used, there are many plug-in modules that are mounted on the backplane of the system. There are additional I/O cards available so the number of inputs and outputs can be increased and in addition to this, the communication modules can also be increased compared to small PLC. Large PLCs are used in complex process control functions and has higher capacity compared to small and medium-sized PLC in terms of memory, programming languages, I/O points, and communication modules, and so on. Mostly this type of PLCs is used in larger plants, also used in supervisory control and data acquisition SCADA systems, distributed control systems, etc. Must Read PLC Communication protocols Must Read Analysis of the PLC Operation You must know Must Read PLC Hardware Everything you need to know Types of PLC – Compact PLC The compact PLC don’t have the capability to expand the modules as it has fixed number of I/O module and external I/O card Must Read PLC History The Story So Far…. Must Read How to use Counter in PLC programming ? Must Read Type of PLC TIMER In rack type PLC all the components of the PLC areas separate module and are assembled to form one unit by mounting the individual components on a rack. This PLC can support up to thousands of I/Os. Must Read PLC Wiring In Control Panel Must Read History of Allen Bradley PLC Must Read PLC Overview PLC sebagai unit kontrol pada sistem Automasi Industri Sistem otomasi didefinisikan sebagai teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik, elektronik dan sistem komputasi komputer, PLC atau mikro. Semuanya digabungkan agar memberikan fungsi terhadap gerak mekanis untuk mempermudah pekerjaan manusia. Sejarah perkembangan sistem otomasi bermula dari abad ke-18. Pada awal abad ke-20, dunia industri dan manufaktur menyaksikan hadirnya automasi industri yaitu tren penggunaan sistem dan perkakas otomatis. Tren ini berkembang seiring kemajuan teknologi industri dengan kehadiran komputer, internet, robot, dan kecerdasan buatan. Programmable Logic Controllers Programmable logic controllers PLC adalah suatu sistem dan alat mikroprosesor yang telah di program untuk melakukan pekerjaan secara otomatis. Otomatisasi merupakan penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin otomasi. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut Programmable Kemampuan menyimpan program yang telah dibuat dan dapat diubah sesuai fungsinya. Logic Kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic ALU. Controller Kemampuan dalam mengontrol proses untuk menghasilkan output. Kegunaan PLC PLC dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial atau tuas pada mesin atau alat. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan oleh operator yang memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dioperasikan dengan menggunakan software yang sesuai. Alat ini bekerja berdasarkan input yang ada dan tergantung dari keadaan waktu tertentu untuk menghasilkan output. 1 menunjukkan bahwa keadaan terpenuhi sedangkan 0 berarti keadaan tidak terpenuhi. PLC juga bisa dipakai untuk pengendalian sistem dengan output banyak. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan sesuai dengan program yang tersimpan lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator, motor, sistem hidrolik, peunematik dll. Pengimplementasiannya pada industri sangatlah banyak, salah satu contoh pada industri otomotif. Pada saat ini pabrik mobil atau motor tidak lagi memakai tangan manusia dalam mengerjakan sebuah proyek mobil, melainkan dengan PLC. Dengan memprogram PLC sesuai kebutuhan, sistem yg kita masukkan akan terprogram dan komponen-komponen serta mesin akan bekerja sendiri secara otomatis dengan presisi dan teratur. Berikut contoh gambaran penggunaan PLC pada pabrik mobil Gambaran diatas merupakan pekerjaan proses produksi dilakukan dengan robot atau mesin-mesin canggih yang telah di program. Merek PLC PLC sendiri ada banyak jenis, merek, dan software. Berikut jenis-jenis dan merek yang umum Siemens menggunakan software Simatic tipe micro S7-200 & S7-1200 dan tipe modular S5-115U, S7-300 & S7-400 Alien Bradley menggunakan software RSLogix tipe Logix-5 Family PLC 5 dan tipe Logix-500 Family SLC-500 & Micrologix. Omron menggunakan software CX-Programmer tipe micro CPM1A, CP1E & CP1L, tipe basic CJ1M & CQM1H, dan juga tipe modular CJ1H/CJ1G & CS1H/CS1G. Mitsubishi memakai software MELSOFT series tipe compact MELSEC FX3UC, MELSEC FX3G, MELSEC FX1N & MELSEC FX1S, tipe modular Q-Series Q00UJCPU, dan tipe kontrol proses Q12H CPU. Selain itu, merek-merek PLC lain yang kerap digunakan di dunia industri yaitu Schneider Automation Reliance Hitachi Modicon/Gould AutomationDirect/PLC Direct/Koyo Cutler Hammer Dan masih banyak lagi yang lainnya. Kelebihan dan kekurangan PLC Sebagai salah satu sistem kontrol yang dibuat manusia maka tentu ada kekurangan dan kelebihannya Kelebihan PLC PLC berbeda karena lebih kuat PLC berbeda karena menggunakan OS yang andal. Ekesekusi prosesor sangat cepat. Tidak membutuhkan banyak perawatan. Mudah dijalankan dan mudah dikembangkan. Lebih hemat daya jika dibandingkan dengan relay. Memiliki lebih dari satu bahasa pemrograman. Biaya pemasangan yang terjangkau. Dokumentasi yang baik. Kekurangan PLC Masih membutuhkan seorang programmer untuk menjalankan program. Bisa jadi mahal jika harus mengotomatisasi aplikasi dengan parameter untuk produksi massal dibandingkan mikrokontroler atau relay. Dalam beberapa kondisi membutuhkan eksekusi kecepatan yang sangat tinggi yang tidak bisa dicapai di PLC.